
GenPI.co - Microsoft menghentikan penggunaan teknisi China dalam memberikan bantuan kepada militer Amerika Serikat, Sabtu (19/7).
Dilansir Reuters, keputusan ini diambil setelah laporan investigatif dari ProPublica memicu kekhawatiran dari kalangan legislatif.
Menteri Pertahanan Pete Hegseth diminta memerintahkan peninjauan menyeluruh terhadap kontrak layanan cloud Pentagon selama dua minggu.
BACA JUGA: Tegang dengan Uni Eropa, China Berlakukan Sanksi Impor Alat Medis
Laporan ProPublica menyebut teknisi asal China bekerja pada sistem komputasi awan militer AS di bawah pengawasan "pengawal digital" Amerika.
Microsoft mengatakan praktik tersebut telah diberitahukan kepada pemerintah.
BACA JUGA: Guncang Parlemen Inggris, Macron: Eropa Harus Lepas dari Bayang-bayang AS dan China
Juru bicara Microsoft Frank Shaw mengatakan pihaknya mengubah pendekatan untuk mendukung klien pemerintah AS.
Shaw menegaskan tidak ada lagi tim teknik berbasis di China yang akan memberikan bantuan terhadap layanan yang digunakan Pentagon.
BACA JUGA: Soal Program Nuklir Iran, Uni Eropa Minta China Tidak Tinggal Diam
Menanggapi laporan tersebut, Senator Tom Cotton dari Arkansas mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Hegseth, meminta daftar kontraktor yang mempekerjakan personel dari China.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News