
GenPI.co - Peneliti senior Citra Institute Efriza menanggapi terkait terpilihnya Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Efriza menilai terpilihnya putra bungsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu membuktikan kader PSI tidak punya keinginan perubahan.
“(Kader) malah menganggap tanpa Jokowi dan keluarganya, partai tidak bisa bersaing dengan parpol lainnya,” katanya dikutip dari JPNN, Senin (21/7).
BACA JUGA: PSI DIY Dukung Agus Mulyono Jadi Ketum PSI, Kaesang Pangarep Disebut Belum Tentu Menang
Efriza menyebut dengan keterpilihan Kaesang sebesar 65,28 persen itu, maka PSI yang modern menjadi wajah dinasti politik keluarga Jokowi.
Menurut dia, PSI berpeluang tidak lagi menarik. Anak muda perkotaan pun tak akan antusias melihat gaya partai dengan logo gajah itu.
BACA JUGA: Peneliti Sebut Upaya PSI Sia-sia Jika Ganti Logo Hanya untuk Menggaet Pemilih PDIP
Efriza mengungkapkan dulunya PSI punya banyak ide segar dan bisa menjadi partai alternatif yang mencerminkan anak muda.
Tetapi kondisi PSI saat ini meninggalkan gaya anak muda dengan pengelolaan kekuasaan terpusat di lingkaran mereka yang dekat dengan Jokowi dan keluarganya.
BACA JUGA: Gibran Bakal Dampingi Prabowo Subianto di Kongres PSI pada Minggu Malam
Dia menyampaikan PSI pun semakin menjauh sebagai partai ideologis. Selain itu juga diyakini, menjadikan Jokowi tidak sekadar ikon. Namun sudah mengkultuskannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News